{[['']]}
Bagi para wanita yang suka melakukan perawatan di salon, tentu tidak asing dengan shampo dan creambath ACL. Dengan berbagai jenis keharuman dan aneka produk yang berbeda, produk ACL diyakini memiliki banyak manfaat yang telah disesuaikan dengan kondisi kulit orang Indonesia yang berada di wilayah tropis.
Kepopuleran produk kosmetik ACL saat ini tidak bisa dipisahkan dari peran Dra. Machfiyah, Apt. Wanita yang akrab disapa Ufi tersebut adalah mahasiswa Fakultas Farmasi UGM angkatan tahun 1984. Setelah menyelesaikan program sarjana hingga profesi apoteker pada tahun 1990, Ufi memulai karirnya dengan menjadi apoteker di salah satu perusahaan kosmetik di Jakarta.
Selama 10 tahun bekerja di perusahaan kosmetik, karirnya terbilang cukup cermelang dan sukses. “Total ada tiga perusahaan yang pernah jadi tempat kerja saya sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka pabrik sendiri”, kisah Ufi.
Pada tahun 2000, Ufi yang dibantu suami dan adiknya mulai membangun sebuah pabrik kosmetik sendiri. Berawal dari ruang kamar di rumahnya yang disulap menjadi laboratorium kecil, Ufi langsung sukses membuat racikan kosmetik pertamanya. Ini tidak terlepas dari pengalamannya selama bertahun-tahun menggeluti bidang kosmetik. Salah satu kunci dari kesuksesan tersebut adalah terus belajar dan mencoba. Menurutnya, belajar tidak hanya di kampus saja namun juga bisa dimanapun dan dengan siapapun. “Bahkan kita juga bisa belajar sama staf kita kalau memang harus”, ungkap Ufi.
Kini, setelah delapan belas tahun perusahan kosmetik tersebut berdiri, Ufi dapat memetik buah manis hasil usahanya. Produknya telah dikenal hingga mancanegara. CV Aulia Citra Lestari (ACL) yang dibangunnya bersama sang suami telah berkembang menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 2012 dan memiliki sekitar 300 produk. Tentu saja perjalanan perusahaan tersebut tidak mulus. Pernah juga ia mengalami kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh salah satu pegawainnya. Tidak hanya itu, ada pihak luar yang menganggap perusahaan tersebut sebagai pesaing dan mencoba untuk menghentikan langkahnya. Namun, kejadian-kejadian tersebut tidak membuatnya menyerah, malah ia semakin gigih dan profesional, terutama dalam hubungannya dengan klien.
Melalui kisah Ufi, diharapkan dapat memberi inspirasi pada para mahasiswa untuk tidak takut bermimpi. Terus belajar dan mencoba hal baru adalah poin utama yang dapat ditanamkan pada jiwa mahasiswa saat ini. Saat ini ditengah kesibukannya sebagai pengusaha dan juga Wakil Ketua Bidang UKM/Salon/Spa/Klinik Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia periode 2014-2018, Ufi tetaplah seseorang yang selalu menjaga sikap rendah hati. Di akhir wawancara Ufi mengingatkan pada mahasiswa Farmasi UGM bahwa bidang ilmu farmasi itu sangat luas, sehingga tidak ada salahnya untuk menggali potensi pada hal-hal baru, termasuk mengembangkan entrepreneurship. “Rasa-rasanya anak muda saat ini sudah semakin maju dibanding zaman saya dulu, jadi saya percaya bahwa akan semakin banyak ide-ide baru, terutama dalam dunia kefarmasian kelak“, kata Ufi.
Sumber : farmasi.ugm.ac.id
Posting Komentar